PROFIL PELUKIS

HERRI ‘SOLOSOEDJARWANTO  

Januari tahun 2015, karya lukisan Herri "Pak Harto si Anak Desa" terpilih menjadi cover sebuah buku ilmiah yang terbit di Inggris. Buku "ILLIBERAL DEMOCRACY in Indonesia..." ditulis oleh David Bourchier seorang profesor Australia, diterbitkan oleh ROUTLEDGE penerbit legendaris Inggris (berdiri sejak tahun 1836, yang menerbitkan banyak buku tokoh sekaliber Albert Einstein dll).

 Herri tergolong seorang pelukis ‘otodidak’, meskipun ia pernah menjadi murid Dullah dan salah satu pewaris tekhnik realisme Dullah yang terpenting. Ia pernah sangat dekat dengan Dullah yang pelukis Istana Presiden Soekarno, bahkan selama 5 tahun (1978-83 ) pernah tinggal serumah dengan ‘Raja Realisme’ itu, di “Sanggar Pejeng“ Bali. Tak heran bila kemudian Herri dikenal sangat menguasai tehnik Dullah, Sehingga pada saat itu, meskipun tercatat sebagai murid termuda, Herri diangkat menjadi asisten Dullah, ditugasi oleh Dullah untuk membimbing pelukis-pelukis Sanggar Pejeng lainnya.

Selain dari Dullah, Herri juga berguru dan mendapat didikan visi misi kesenimanan dari S.Sudjojono*--
Selain itu ia juga serius belajar dari para maestro dunia seperti Leonardo Da Vinci, Rembrandt Van Rijn, Peter Paul Rubens, Vermeer dan masih banyak lagi.. meskipun cuma dari buku dan reproduksinya.

Tahun 2010 ,  Herri diundang sebagai “Dosen Luar Biasa” .untuk mengajar di Fakultas Seni Rupa ISI Surakarta, Jurusan Seni Murni.

Karya Herri Soedjarwanto
-Herri Soedjarwanto melukis berbagai tema. Dari keindahan alam, bunga, manusia yang menawarkan kesegaran dan kebahagiaan, sampai problem sosial kemanusiaan, yang membuat dahi berkerut... Dari tema umum yang bersahaja, sampai tema serius yang rumit dan berat.. Dia melukis semua itu dalam berbagai corak, dan tehnik ungkap, dari yang realis-naturalis sampai ke impresif-ekspresif.

Karyanya dikoleksi antara lain oleh : Istana Negara RI, Jakarta - Museum Purna Bhakti Pertiwi (museum Pak Harto) Jakarta - Wisma Lukisan TMII - Jakarta -.Gedung Negara Grahadi, Surabaya - Museum Dullah Solo - Museum Rudana, Bali - Para tokoh, pejabat, kolektor dalam dan luar negeri, gallery ,dll.

 Ada karyanya yang dimuat di dalam buku-buku yang diedarkan ke seluruh dunia:
 Lukisan yang berjudul "The Newly Wed Ari Putra and Hellena" ("Tatapan Cinta" ) dimuat dalam buku "BALI INSPIRES, MASTERPIECES OF INDONESIAN ART" ( tahun 2011) yang ditulis oleh JEAN COUTEAU (Perancis). 

Satu karyanya yang lain dimuat dalam buku:“Treasures of Bali, a Guide to Museums in Bali” terbitan 'Gateway Books International' berkolaborasi dengan 'Museums Association of Bali'. ( th 2006 )

Salah satu karyanya masuk Finalis Seni Lukis Tingkat Nasional : “ INDONESIAN ART AWARDS 1999 “ yang diadakan YSRI dan PHILIP MORRIS. Masuk seratus karya terbaik dari sekitar 3000an karya yang diseleksi. Kemudian 100 karya-karya itu dimuat dalam katalog pameran dan dipamerkan bersama dalam pameran bertajuk: “ A STROKE OF GENIUS disponsori PHILIP MORRIS ”

Pameran Lukisan-

Sejak th 1978, lebih dari 60 pameran di berbagai kota besar telah diikutinya.

Tiga pameran terakhir :

1)- Nopember 2009, Herri diundang Museum di Bali, untuk turut pameran “The Spirit of Balinese Art” bersama Srihadi Sudarsono, Nyoman Gunarsa, Made Wianta, Made Jirna, Ida Bagus Indra, Nyoman Erawan dll, Pameran berlangsung di InterContinental Bali Resort, Jimbaran..
2)- Pameran Seni Rupa "Ratu Kidul dan Dunia Mitos Kita" 
di Balai Soedjatmoko ( Bentara Budaya-nya Solo) tgl 24-30 April 2010,
( Pameran dikuti pelukis senior yang cukup ternama seperti Djoko Pekik, Ivan Sagito, Nasirun, I Gusti Nengah Nurata, Suatmadji dan lain-lain.)
3)-Bali Inspires : Art Exhibition : Inspiration from Bali to the World.  di Museum Rudana , Bali. 21-Mei-2011-  dalam rangka peluncuran buku :  "BALI INSPIRES, MASTERPIECES OF INDONESIAN ART" ( tahun 2011) yang ditulis oleh JEAN COUTEAU (Perancis). 

*Catatan lain-lain:
־ Pada usia 18 th, diterbitkan karya pertamanya yang berupa  komik "Si Tongkat Sakti”( 7 jilid ) dengan naskah Asmaraman S Kho Ping Hoo. ( 1976 – 77 ).
־ Pada umur 20 th, karya lukis kolosalnya ( 2,5x 1,5 m ), untuk pertama kalinya,   terpajang di Istana Negara RI, Jakarta.
Pada  mulanya 1977 akhir – 1983 Herri aktif di “ Sanggar Pejeng “ Bali, asuhan Dullah.
*Th1979- Berdasarkan seleksi karya ia dipilih dan dipercaya Dullah, untuk menggarap lukisan “penting dan bergengsi” yang diincar oleh semua murid Dullah ketika itu. Sebuah lukisan besar kolosal tentang pak Harto (Presiden RI)
*Hal itu menjadi catatan sejarah penting bagi Herri: Pada umur 20 th, baru belajar setahun, karya lukis kolosalnya ( 2,5x 1, 5 m ), sudah terpajang di Istana Negara RI Jakarta. Kuratornya langsung Dullah sendiri setelah memilih dari puluhan muridnya, yang beberapa diantaranya bahkan sudah 9 tahun lebih belajar pada Dullah.**
*) Selanjutnya, raja Realisme Indonesia itu menunjuk Herri sebagai asistennya dengan tugas khusus sebagai pengajar dan pembimbing teknis melukis di studio maupun alam terbuka, selain tugas rutin lainnya.


Herri Soedjarwanto
Hp: 081.667.2417
Website : Pelukis Realis Indonesia 
http://herri-solo.blogspot.com